Usemahu : Rencana Lokasi PSN Pengembangan Pelabuhan Ambon terpadu di Desa Waisarisa Harus Segera Dikaji
Ambon, indonesiatimur.co – Rencana lokasi proyek strategis nasional (PSN) pengembangan pelabuhan Ambon terpadu akan dipusatkan pada bekas pabrik plywood PT. Djayanti Group di Desa Waisarisa Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat sesuai usulan awal Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa perlu segera ditindaklanjuti dengan melakukan kajian secara komprehensif dari berbagai aspek baik aksesibilitas, daya dukung kawasan, jalur logistik, sosial, ekonomi, ekologi, maupun aspek lainnya, sehingga lokasi PSN ini bisa segera ditetapkan. Hal tersebut disampaikan Amrullah Usemahu Wasekjen I Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) kepada indonesiatimur.co, Kamis (20/03/2025)
Secara sepintas, kata Usemahu, jika dilihat bahwa kawasan ini (Waisarisa) layak untuk dikembangkan untuk menjadi lokasi pengembangan pelabuhan Ambon terpadu. Selain lahan, terdapat infrastruktur dasar sebelumnya yang telah tersedia. Lokasi yang berada di Pulau Seram tersebut dapat menciptakan kawasan ekonomi baru yang mengkoneksikan distribusi barang dan jasa lintas kabupaten/kota di Maluku Kata Usemahu
Usemahu menambahkan, belajar dari kegagalan PSN Ambon New Port (ANP), maka perlu kesiapan matang dalam hal menyiapkan kajian teknis atau Feasibility study untuk lokasi PSN ini.
“Sebelumnya banyak kendala yang dihadapi dalam proses penyiapan ANP mulai dari pembebasan lahan warga, kemudian jalur gempa atau ring of fire, terdapat ranjau bekas peninggalan perang dunia II dan terakhir alasannya tidak ada pihak swasta yang ingin berinvestasi. Semoga ini tidak terjadi pada PSN Ambon atau Maluku integrated Port (MIT),” ungkap Usemahu.
Menurutnya, pengembangan pelabuhan Ambon terpadu ini sesuai dengan Perpres nomor 12 tahun 2025 yang ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto, pelaksananya adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perhubungan sehingga perlu melihat skala prioritas dan status pelabuhan yang akan dikembangkan dalam konteks tupoksi dari dua kementerian tersebut.
“Jika dilakukan pengembangan pada Pelabuhan Yos soedarso Ambon yang saat ini dikelola PT. Pelindo ataupun Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tantui Ambon akan sulit, karena area lahan yang terbatas selain berada di daerah pusat perdagangan, pemukiman warga dan fasilitas umum perkotaan lainnya. Selain itu pula Teluk Ambon sebagai akses pelayaran keluar dan menuju pelabuhan sangat padat dan telah mencapai kapasitas maksimum. Oleh karena itu rencana lokasi di Desa Waisarisa adalah salah satu alternatif yang perlu dikaji dan ditindaklanjuti. Apalagi pihak swasta yang memiliki lokasi tersebut memberikan ruang untuk dikembangkan,”jelas Alumni Program IVLP di USA Tahun 2023.
Dia berharap, konsep pelabuhan yang terintegrasi ini memiliki terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan (TPI dan tempat pengolahan ikan), kawasan industri logistik, terminal LNG dan power plant serta kawasan Industri lainnya.
“Kajian menyeluruh perlu segera dilakukan sehingga diharapkan PSN ini akan memberikan multi efek bagi pembangunan di Maluku. Selain itu kolaborasi pempus dan pemda sangat diperlukan dalam penyusunan masterplannya agar dapat mengakomodir semua kepentingan didalamnya,”tandasnya.
Dilain sisi, dia menambahkan, political will pemerintah dari sisi intervensi kebijakan nasional baik regulasi dan anggaran penting dilakukan serta partisipasi dan dukungan swasta agar tata kelola jalur logistik barang dan jasa melalui PSN pengembangan pelabuhan Ambon terpadu dapat berjalan dengan lancar dan menjadi pintu masuk industrilisasi di wilayah timur Indonesia. (it-02)